[REVIEW] NOVEL RED QUEEN SERIES - VICTORIA AVEYARD

Setiap orang bisa menghianati siapa pun


twitter.com/redqueenbooks
 

RED QUEEN SERIES

BOOK 1: Red Queen

BOOK 2: Glass Sword

BOOK 3: King’s Cage

BOOK 4: War Storm

Penulis: Victoria Aveyard

Tahun Terbit: 2015-2018

Bahasa: Indonesia 


Semua review disini murni pendapat pribadi dan tidak berniat menjelekkan atau mengagungkan karya orang lain. Setiap orang memiliki selera bacaan masing-masing. Terima kasih.


Bercerita tentang tahta, dendam, penghianatan, rasis dan revolusi. Kisah yang berpusat pada perbedaan Bangsa Merah dan Perak, dibumbui dengan iri dan dendam pribadi dalam dunia kerajaan serta adanya kelompok yang ingin mengembalikan keseimbangan dunia mereka. Kisah ini ditulis dengan penuh darah, perang, musuh yang mengaku teman, teman yang ternyata ada pada musuh, dan jangan lupakan kisah cinta yang juga mewarnai kompleksnya buku ini.


Mare adalah seorang merah yang tidak memiliki pekerjaan (pekerjaannya adalah mencuri) yang berusaha untuk kabur dari militer dan berusaha juga untuk membantu temannya kabur dari militer. Tapi, tanpa disangka Mare mendapatkan pekerjaan di istana yang menjadikan awal malapetaka di kehidupannya. Mare yang selama ini percaya ia adalah seorang Merah yang biasa-biasa saja menjadi berubah ketika tanpa sengaja Mare menunjukkan punya kemampuan khusus yang hanya dimiliki oleh Perak. Hal ini menyebabkan kepanikan luar biasa di istana sehingga membuat Mare harus menjadi orang lain yaitu seorang Putri yang hilang di dunia Perak dan semua permasalahan pun dimulai.


Satu hal selama membaca buku ini yang selalu melekat yaitu buku ini benar-benar keras. Terlalu banyak darah yang tumpah, peperangan, penghianatan, dll. Dari awal buku dimulai saja sudah terlihat sekali betapa buku ini akan menjadi berat karena dari buku 1 saja sudah banyak perang-perang yang dilakukan padahal biasanya pada novel lain, perang-perang seperti itu baru dimulai ketika menuju buku selanjutnya setidaknya bukan di awal-awal buku.


Tapi, selama membaca buku ini aku juga merasakan kebosanan yang luar biasa. Terlalu banyak bagian yang aku skip. Oke, aku memang pembaca tipe skimming. Jadi, bisa sangat cepat dan bahkan sengaja aku skip karena menurutku tidak terlalu penting untuk dibaca. Biasanya juga karena aku ingin segera tau apa yang terjadi selanjutnya atau kapan puncak keseruannya akan muncul tanpa melewati hal-hal yang mungkin nantinya penting.


Sebenarnya buku ini termasuk memiliki latar belakang cerita yang bagus dengan segala konflik, perang, perebutan takhta. Semuanya seru dan perjalanan mereka dalam mencari para Darah Baru juga bisa dibilang membuat novel ini semakin lengkap sehingga kita bisa tau latar dari beberapa Darah Baru yang ternyata sangat berguna dalam revolusi ini. Apalagi, ketika menggambarkan peperangan antara 2 kubu dan menggunakan kesaktian masing-masing. Seru dan menegangkan apalagi sambil dibayangkan secara visual menjadi semakin layak dinanti. Tapi, menurutku buku ini terlalu banyak menggambarkan detil yang tidak penting. Terlalu banyak ‘tambahan’ penjelasan yang bukannya memperjelas malah membuang-buang waktu ketika dibaca.


Contoh kecilnya, dalam menggambarkan tingkah laku seseorang dari sudut pandang sang pembicara. Terlalu detil sampai menurutku itu tidak terlalu penting untuk dijelaskan dan tidak memberikan efek apapun dalam storyline nya. Bagiku itu adalah suatu hal yang mubazir. Atau dalam menjelaskan gaun atau pakaian seseorang. Okelah, hal ini memang penting karena membaca novel ini membutuhkan bantuan dari penulis untuk membuat pembaca mampu membayangkan apa yang dipakai si tokoh. Tapi, apakah perlu setiap orang yang datang dijelaskan bagaimana pakaiannya selengkap-lengkapnya? Setiap saat? Mungkin tidak.


Ketika membicarakan hal yang tidak aku sukai lagi justru aku tidak suka dengan tokoh utamanya, Mare. Aku memang tidak mengharapkan seorang tokoh utama yang sempurna, tapi aku benar-benar tidak suka saja dengan sifat dan sikap Mare. Terlebih lagi kalau sudah berhadapan dengan Maven, aku tidak ingat membaca pada bagian mana Mare menyukai si Pangeran Jahat itu karena setauku Mare dari awal hanya suka dengan Cal tapi tiba-tiba Mare seakan-akan cinta mati juga dengan Maven. Aku paham di buku 1 Maven adalah “savior” Mare tapi aku merasa semakin lama nilai Maven terlalu tinggi bagi Mare. Mungkin memang Mare sengaja dibuat dengan karakter seperti itu, tapi jujur saja aku sebagai pembaca malah jadi lelah ketika membaca Mare dalam buku ini. Apalagi isinya Mare semua.


Aku sejujurnya malah lebih suka dengan karakter Cal ataupun Maven, yang keduanya tau apa mau mereka dan tidak plin plan dengan sikap yang harus mereka ambil, meskipun salah satunya adalah karakter jahat, tapi ia tidak jahat yang tanggung kalau menurutku. Cal juga bisa mengontrol dirinya meskipun ia menyukai Mare dan itu yang membuatku menjadi lebih pro ke kedua tokoh itu.


Dari seluruh buku yang bertotal 4 buku ini aku paling menyukai buku pertamanya yang berjudul Red Queen. Buku ini tidak terlalu bertele-tele dan menggambarkannya dengan tepat dan cepat. Kita bisa melihat permulaan Mare sejak dari Merah ke Perak hingga akhirnya menjadi Darah Baru. Bentuk perjuangan yang muncul pun bukan kaleng-kaleng. Makanya, membaca buku pertama ini sangat nyaman. 


Sedangkan buku ketiganya yang berjudul King’s Cage menjadi buku yang paling membosankan yang aku baca dari seluruh seriesnya. Buku ini juga yang membuat aku ‘menelantarkan’ series ini saking bosan dan tidak ada menariknya sama sekali. Buku yang cuma bercerita tentang Mare yang tertangkap dengan usaha-usaha kabur yang hanya ada di kepalanya beserta cerita Maven yang membosankan. Bagian seru hanya di akhir Ketika mereka mencoba menyelamatkan Mare, itu pun menurutku masih biasa saja.


Jadi, bagaimana?


Sejujurnya ini bukan novel yang akan aku baca ulang lagi mengingat novel jenis ini seharusnya masuk ke daftar novel-novel yang pasti akan aku baca berulang kali. Tapi, ya aku kecewa. Hype-nya novel ini ternyata tidak masuk ke diriku. Setiap orang memiliki selera sendiri jadi belum bagus menurutku belum tentu buat kalian. Untuk buku ini aku kasih rating 3/5! Silahkan dicoba untuk dibaca 😊

Post a Comment

0 Comments