[REVIEW] NETFLIX LOST GIRLS: UPAYA TANPA HENTI SANG IBU MENCARI ANAKNYA

Alohaaaa setelah sekian lama aku tidak menulis di blog karena terlalu sibuk nulis di platform sebelah akhirnya kita berjumpa lagi ya. Kali ini aku akan menulis film Netflix berjudul Lost Girls yang diangkat dari kisah nyata loh. Simak berikut ini yaaa...

Film Netflix yang berjudul Lost Girls ini tayang tepat pada 13 Maret 2020 dan juga tayang di beberapa bioskop tapi sepertinya tidak tayang di bioskop Indonesia. Film ini memiliki genre thriller misteri tentang hilangnya sang anak.

Mari Gilbert mendapatkan telfon dari anaknya Shannan Gilbert bahwa ia akan pulang ke rumah pada malam hari di hari itu. Namun ditunggu sampai kapanpun sang anak tidak kunjung datang. Pada awalnya mereka hanya berpikir bahwa Shannan ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Paginya, adik dari Shannan mencoba untuk terus menelpon namun selalu masuk ke voice mail. 


Setelah 48 jam tidak ada kabar bahkan sempat mendapat telpon aneh mengenai keadaan Shannan, akhirnya ibu dan 2 anaknya, Sherre dan Sarra, mereka menuju ke Long Island tempat terakhir anaknya terlihat setelah melaporkan kehilangan putrinya yang tidak mendapatkan respon apapun. Dalam pencarian Shannan tanpa sengaja polisi pun menemukan tulang belulang sepanjang jalur menuju Oak Beach tempat Shannan terkakhir terlihat dan menyatakan ini sebagai kasus pembunuhan.

sumber: IMDB.com
1. Kisah misteri yang minim petunjuk

Sebagai film misteri di film ini menyajikan sedikit sekali petunjuk mengenai apapun kejadian yang terjadi. Setelah tanpa sengaja menemukan tulang belulang di pinggir jalan yang berujung dengan menemukan tulang belulang yang dipercayai milik 6 orang lainnya. Hanya saja milik Shannan tidak berada diantara tulang belulang tersebut dan masih dinyatakan hilang.

Setelah penemuan tulang belulang ini pun tidak terlihat ada petunjuk ataupun tersangka yang bisa dijadikan acuan untuk menemukan kebenaran dibelakang pembunuhan tragis ini. Baik dari kepolisian yang terlibat dan juga upaya dari Mari untuk mencari anaknya. Meskipun ada orang-orang yang dicurigai tapi tetap tidak ada petunjuk apapun yang ditemukan hingga akhir cerita.

Kasus yang diangkat dengan minim petunjuk ini membuat para penonton tentunya sangat penasaran tentang apa yang terjadi. Apalagi para korban memiliki persamaan sehingga kasus ini bisa dikategorikan sebagai salah satu pembunuhan berantai. Tapi hingga akhir cerita tak ada apapun yang bisa disimpulkan tentang kejahatan ini.

2. Apapun keadaannya, Ibu tetaplah seorang Ibu

Dinyatakan dalam film ini bahwa Mari memang bukanlah Ibu yang baik untuk anak-anaknya. Meskipun ia terus bekerja keras untuk memberi makan anaknya tapi ia juga tetap mengharapkan bantuan uang dari anak tertuanya, Shannan. Kondisi ini yang bahkan membuat kepolisian meragukan Mari. Keadaan Mari yang bahkan tidak terlalu mengetahui kondisi anaknya karena Shannan sudah meninggalkan rumah sejak ia berumur 12 tahun makin memperparah keadaan. 

Tapi apapun keadaanya, mau seberantakan apapun hidup Mari dan bagaimana buruknya hubungan Mari dengan anaknya, ia tetaplah seorang Ibu. Ketika Mari tidak bisa mendapatkan kepastian dari pihak kepolisian mengenai kabar anaknya, ia pun mati-matian mencari sendiri kebenaran tentang hilangnya Shannan. Ia rela bertemu orang-orang yang berbahaya demi mendapatkan apapun petunjuk yang bisa ia temukan. Perjuangan Mari yang kita saksikan di film ini akan membuat kita teringat pada orang tua kita tentang apapun yang bisa orang tua kita lakukan demi anaknya.

3. Rahasia dalam keluarga itu tidak baik

Keluarga Mari memang bisa dikatakan berantakan. Diperparah dengan ada banyak rahasia yang disembunyikan antara anak-anak dan ibunya ini. Dimulai dari Mari yang menyembunyikan rahasia tentang pekerjaan Shannan yang menjadi seorang escort dan juga kebenaran mengapa Shannan meninggalkan rumahnya meskipun ia masih sangat kecil berumu 12 tahun. Belum lagi adiknya Shanna, Sherra juga menyembunyikan kenyataan sang kakak yang telah memiliki kekasih dan tidak memberi tahu sang Ibu. 

Rahasia-rahasia yang dianggap kecil ini dan dirahasiakan dari keluarga ini bisa menjadi boomerang untuk keutuhan keluarga tersebut.Hal ini bisa memunculkan perselisihan hebat bahkan krisis kepercayaan antar keluarga. Untungnya dalam kisah ini, Keluarga Mari hanya sempat berselisih tapi tidak sampai terjadi perpecahan yang hebat dan masih bisa saling mendukung satu sama lain dalam pencarian Shannan.

4. Polisi dan media baik di film dan dunia nyata

Selama menonton tentu kalian akan menyadari bagaimana polisi terlihat tampak menyepelekan laporan Mari mengenai anaknya yang hilang. Bahkan polisi mencoret Shannan dari kasus pembunuhan kejam yang ada di Long Island karena tidak ditemukannya tulang belulang Shannan setelah lama mencari. Belum lagi pihak kepolisian juga mengabaikan permintaan Mari untuk mencari di wilayah yang ia sarankan karena ia memiliki petunjuk-petunjuk mengarah kesana tapi tidak ditanggapi hingga 1 tahun lamanya.

Tidak ada perbedaan dengan para media yang meliput kasus ini. Tentu bagi mereka ini adalah berita panas dan menjadi ladang berita bagi mereka. Tapi, cara penyampaian mereka tentang korban, bagaimana beberapa media pun menyalahkan para korban karena status mereka sebagai pekerja sex makin memperparah keadaan dan tentu membuat keluarga korban makin sedih dan terpojokkan.

Tidak ada bedanya dengan di dunia sekarang ini. Terkadang pihak polisi memang suka menyepelekan laporan seseorang apalagi jika orang tersebut bukanlah orang penting. Pihak media yang juga suka melaporkan berita hingga melanggar privasi seseorang itu seharusnya sudah bisa dikurangi.

5. Kisah ini diangkat dari kisah nyata

Kisah di balik film Lost Girls ini ternyata diangkat dari kisah nyata yang terjadi di tahun 2010. Pada kehidupan nyata Mari adalah Ibu dari 4 orang anak yang sejak kehilangan Shannan selalu dihinggapi rasa bersalah karena ia harus menyerahkan Shannan ke pihak lain yang bisa merawat mental ilness nya karena ia tidak memiliki uang saat itu hingga akhirnya ia berakhir tragis menjadi korban pembunuhan. Tragisnya pada 2016, Mari harus kehilangan nyawanya setelah dibunuh oleh anaknya sendiri, Sarra, yang memiliki penyakit Skizoprenia dan harus mendekam di penjara selama 25 tahun.

Lalu bagaimana dengan kasus pembunuhan ini? Bahkan hingga 2020 ini pun belum ditemukan siapa yang melakukan pembunuhan ini, para polisi mencurigai bahwa ini adalah pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa orang. Bahkan hanya 6 dari 10 tulang yang ditemukan yang bisa diidentifikasi identitasnya.

Film ini memang menjadi kisah tragis yang sangat berat tentunya bagi beberapa orang. Tapi, jika membutuhkan rekomendasi film, Lost Girls bisa menjadi salah satu pilihan ketika kamu sedang berada di rumah seperti sekarang ini.

Untuk rating, film ini akan aku kasih rate 3,5/5 karena lumayanlah untuk tontonan di sela-sela libur tidak libur ini.

Post a Comment

0 Comments